Buscar

Páginas

Resensi Novel Surat Kecil Untuk Tuhan




1. IDENTITAS BUKU
Judul Buku /Novel                : Surat Kecil Untuk Tuhan
Penterjemah                           :       -
Penerbit                                  : Inandra Published
Tahun Terbit                          : 2008
Cetakan                                   : Jakarta,September 2011
Edisi                                        : Ke – 8
Tebal Buku                            : vii+232
Harga Buku                           : Rp.38.800,-
Pengarang                               : Agnes Danovar
2. KEPENGARANGAN
Agnes davonar adalah sebuah fenomenal di dunia sastra Indonesia. Ia memulai kariernya sebagai penulis amatir di sebuah blog. Kemudian dengan cepat berkembang menjadi penulis yang mau belajar hingga melahirkan lima  novel online dan 42 cerita pendek yang begitu melekat bagi semua pembaca situs pribadinya.  Tak heran bila sebuah kutipan dari sebuah portal informasi detik.com mengatakan “bahwa tidak sulit untuk mencari karya dari seorang Agnes davonar ”. Keunikan sendiri terdapat dalam nama Agnes davonar. Agnes berasal dari namanya sedangkan Davonar diambil nama dari adiknya. Jadi mereka adalah dua saudara yang bersatu dalam sebuah karya.
3 SINOPSIS
Andaikan,….. semua dapat terulang kembali,
Tetapi pernahkah anda berfikiran tentang itu?
Pernahkah anda mengira-ngira apa yang akan terjadi
Jika semuanya dapat terulang kembali?
Dalam novelnya ini, Agnes Davonar menekankan makna sebuah waktu dalam kehidupan di dunia ini.
Kisah nyata gadis berusia 13 tahun bertahan hidup dari kanker ganas paling mematikan di dunia.

Tuhan …………..
Andai aku bisa kembali
Aku tak ingin ada tangisan di dunia ini
Tuhan …………
Andai aku bisa kembali
Aku berharap tidak ada lagi hal yang sama terjadi padaku
Terjadi pada orang lain
Tuhan ……………
Bolehkah aku menulis Surat Kecil Untuk-Mu?
Tuhan …………….
Bolehkah aku memohon satu hal kecil pada-Mu?
Tuhan ………………
Biakanlah aku bisa dapat melihat dengan mataku
Untuk memandang langit dan bulan setiap harinya.


            Cuplikan diatas adalah sepenggal bait dari tulisan Gita Sesa Wanda Cantika atau yang sering dipanggil Keke. Rabdosmiosarkoma atau kanker jaringan lunak pertama di Indonesia. Keke adalah seorang gadis remaja berusia 13 tahun. Ketika divonis memiliki penyakit kanker mematikan tersebut dalam waktu 5 hari. Kanker jaringan lunak menggerogoti bagian wajahnya sehingga terlihat seperti monster. Walau dalam keadaan sulit keke terus berjuang untuk tetap bersekolah seperti layaknya gadis normal lainnya. Perjuangan panjang keke dalam melawan kanker ternyata membuahkan hasil.
            Kebesaran Tuhan membuatnya dapat bersama keluarga serta sahabat yang ia cintai lebih lama. Keberhasilan Dokter Indonesia dalam menyembuhkan kasus kanker pertama kali terjadi di Indonesia ini menjadi prestasi yang membanggakan sekaligus membuat semua dokter dunia bertanya-tanya. Namun kanker itu kembali setelah pesta kebahagiaan sesaat. Keke sadar nafasnya di dunia semakin sempit. Ia tidak marah pada Tuhan, ia justru bersyukur mendapatkan kesempatan untuk bernafas lebih lama dari lima hari bertahan 3 tahun lamanya, walaupun pada akhirnya ia harus menyerah. Dokterpun akhirnya menyerah terhadap kankernya. Di nafas terakhir itulah ia menuliskan sebuah Surat Kecil Untuk Tuhan. Surat yang penuh dengan kebesaran hati remaja Indonesia yang berharap tidak ada air mata di dunia ini terjadi padanya, terjadi pada siapapun. Kalimat tersebut ternyata merupakan tema pokok novel ini.         
            Tokoh Keke merupakan teladan bagi kaum remaja semuanya, Keke adalah tokoh masih muda,tidak putus asa, selalu mensyukuri nikmat dan tidak mengeluh akan semua cobaan yang dihadapinya. Ia selalu berusaha ceria di depan orang-orang terdekatnya walaupun dengan semua cobaan yang dihadapinya. Dapat dilihat pada bagian V tentang “Hari Indah Itu Telah Datang” pada paragraph ke-3, Aku mensyukuri semua karena ini adalah cobaan Tuhan untukku. Kesalahan besar bagi seorang teman apabila lebih mementingkan egonya demi kepentingan pribadi, Padahal temannya tersakiti. Seharusnya seorang teman harus mempunyai rasa pengertian dan kebersamaan yang tinggi kepada temannya sendiri.
            Agnes Davonar, sebagai pengarang yang berpengalaman mampu menghidupkan jalan cerita dengan urut mulai dari bagian I samapai XI, dan mampu menghidupkan suasana waktu terjadi ketegangan. Dalam hal ini pengarang sering memasukan pesan-pesan yang disampaikan melalui dialog para tokoh, dialog seperti itu tidak sesuai setting. Terlepas dari kekurangan yang ada, hadirnya Novel “Surat Kecil Untuk Tuhan” menambah peredaran novel di Indonesia. Novel ini teramat sayang untuk kita lewatkan begitu saja, karena novel ini bisa menambah nilai moral remaja Indonesia.
4. KELEBIHAN,KEKURANGAN DAN KELEMAHAN
  • Kelebihan buku :
A. Kelebihan dari novel ini adalah dapat membuat pembaca terhanyut dalam kisah yang diceritakan didalam novel ini.
B. Kelebihan lainnya adalah ini adalah kisah yang diangkat dari       kehidupan nyata dan sangat menyentuh.
C. Novel ini juga melampirkan beberapa foto perjuangan Keke  dalam melawan kanker ganas hingga foto sahabat-sahabat Keke di pemakaman saat Keke menghadap Sang Pencipta.
D.Mengajarkan kita agar ikhlas dan tabah menerima cobaan dari Allah dan yakin setiap cobaan pasti ada jalan keluarnya
  • Kekurangan buku :
Novel ini hampir tidak mempunyai kekurangan, Namun setiap karya manusia pasti memiliki kekurangan. Kekurangan dari novel ini adalah masih ada penulisan yang salah dan juga ada penulisan yang kurang menarik dan sulit dimengerti.
  • Kelemahan
Kelemahan yang dimiliki novel ini, di antaranya kata-kata penulis yang kadang membuat pembaca berimajinasi lain dalam menafsirkan kata-kata kiasan penulis.
5. KRITIK DAN SARAN
Kisah yang mengajarkan kita tentang arti kehidupan yang sebenarnya. 2 pribadi yang amat sangat berbeda. Salut banget sama ceritanya, tapi sayang penulisannya masih ada yang kurang menarik. Pokoknya yang belum baca novel ini harus baca karena sangat bagus dan mengharukan. Mungkin itu saja yang dapat saya katakana. Jangan lupa baca novelnya.

PENGALAMAN BURUK YANG TAK TERLUPAKAN



            Nur Kiara Setyawidianingsih adalah nama lengkapku. Sejak kecil aku biasa dipanggil dengan nama ‘Rara’ oleh keluarga juga teman-teman TK dan SD. Kini aku telah lulus dari SDN SILIWANGI 03 yang sekarang aku telah mempunyai tiga orang adik. Adik pertamaku bernama Nur Clevelin Desriwati, dia berusia satu tahun dibawahku. Banyak orang yang bilang kalau aku mirip dengan adikku yang satu ini. Adikku yang kedua bernama Nur Aurelia Ermityashapsari, dia berusia dua tahun dibawah adikku yang kedua. Adikku yang satu ini memiliki rambut keriting yang juga mirip dengan eyang putriku. Adik ketigaku bernama Nur Xavira Citra Harum, dia berumur tiga tahun dibawah adik ke keduaku. Adik terakhirku ini sangatlah lucu, menggemaskan, dan gendut.
Papaku yang sehari-hari bekerja sebagai wiraswasta meubel yang berkantor di Mijen yang disibukkan dengan berbagai pesanan meubel seperti meja, kursi, almari, dan lain sebagainya. Selanjutnya mamaku yang bekerja di kantor PDAM SEMARANG cabang tengah atau pusat yang sehari-harinya mengatasi permasalahan pelanggan yang membandel dalam membayar tagihan bulanan air dan berbagai pengaduan pelanggan terhadap pelayanan PDAM kepada masyarakat.
            Setelah lulus dari SD saya melanjutkan pendidikan ke SMPN 30 SEMARANG. Di SMP aku biasa dipanggil dengan nama ‘Kiara’ oleh teman temanku. Aku sangat merasa nyaman dengan teman-teman baruku di SMP ini, mereka sangatlah ramah dan baik hati. Pada waktu kelas delapan tiba-tiba eyang putriku memberi uang kepada aku dan adik-adik untuk membeli handphone baru, dengan rasa senang aku dan adik-adik menerima uang pemberian eyang. Pada pertengahan tahun kelas delapan, aku dan keluarga mempersiapkan diri untuk pindah rumah ke rumah baru dikarenakan rumah lamaku sudah semakin kecil untuk ditempati oleh enam orang dan satu pembantu. Selama seminggu aku dan keluarga memindah-mindahkan barang dari rumah lama ke rumah yang baru. Untung saja rumah yang baru tidak begitu jauh dari rumah lama, yang sekarang ini rumah lamaku dikontrakkan agar rumah itu terawat dan tidak kosong.
Hari-hari aku lewati bersama teman-teman SMPku. Sampai saatnya untuk lulus dari SMP dan harus melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi yaitu SMA. Orangtuaku selalu mendukung apa yang terbaik untuk aku dan adik-adikku, pada saat itu aku ingin masuk ke SMAN 1 SEMARANG tapi aku sempat putus asa karena pesaing yang begitu banyaknya karena mereka semua itu sangat merasa bangga apabila sekolah di sekolahan yang banyak meluluskan siswa yang esok harinya akan menjadi orang yang sukses. Pada saat pendaftaran, aku dengan satu teman SMPku bersama-sama mendaftar untuk bisa bersekolah disini. Tapi sayangnya satu temanku itu tidak lolos tahap pertama, di sini aku merasa sedih karena hanya aku sendiri yang lolos dan tidak bersama dengan temanku itu.
            Tahap pertama dan kedua sudah aku lewati dan akhirnya aku  bisa keterima di SMAN 1 SEMARANG. Saat kelas sepuluh, aku masuk ke kelas sepuluh satu. Di sana aku mendapat sahabat yang baik pula seperti sahabat-sahabat SMPku. Selain dekat dengan teman sekelas aku juga dekat dengan teman kelas sebelah yaitu kelas sepuluh dua. Aku lebih banyak menghabiskan waktu bersama teman kelas sebelah. Setelah beberapa bulan di sekolah baru, aku mengajak sahabat-sahabat SMPku untuk kumpul bersama untuk bercerita pengalaman selama berada di sekolah baru. Sekitar dua bulan sekali ataupun ada waktu kosong aku dan teman-teman selalu meluangkan waktu untuk bermain bersama.
Di SMAN 1 ini aku mengikuti ekstra pramuka yang diadakan setiap hari Rabu, Jum’at dan Sabtu yang setiap Sabtunya diadakan kegitan pramuka untuk siswa kelas sepuluh. Setelah masuk ke ekstra pramuka, aku merasakan bagaimana asyiknya berorganisasi dan mendapat banyak pengalaman. Apalagi banyak mendapat masukan dari kakak kelas yang banyak memberi nasehat-nasehat untuk berorganisasi yang baik dan banyak bercerita tentang masa-masa kelas sebelas yang sangat menyenangkan dan bercerita tentang smansa itu seperti apa. Dikarenakan waktu SMP aku tidak mengikuti ekstra Dewan Galang maka dari itu aku ingin mendalami pramuka itu seperti apa.
Banyak kegiatan pramuka yang dilakukan dan banyak juga program kerja yang dilaksanakan oleh ambalan pramuka di smansa ini mulai dari acara lomba yang mengundang pangkalan sekolah lain ataupun kita mengikuti lomba-lomba yang diadakan pangkalan lain dan juga acara-acara seminar yang lebih mengenalkan pramuka di setiap pangkalan itu seperti apa. Sekarang saatnya naik kelas ke kelas sebelas, di sini aku mendapatkan kelas sebelas ipa lima. Aku merasa lega karena di kelas baruku ini banyak teman yang sudah aku kenal dibandingkan waktu masuk ke kelas sepuluh dulu jadi aku lebih merasa nyaman dengan teman kelas sebelas dari pada kelas sepuluh.
Pada bulan Oktober, ada salah satu teman SMPku yang berulang tahun. Di hari itu juga aku dan teman-temanku lainnya merencanakan untuk datang kerumah teman temanku yang berulang tahun tesebut. Pukul 15.00 teman-teman sudah berkumpul di rumahku untuk berangkat ke rumah temanku itu, ditengah perjalanan lalu kami mampir untuk membeli roti ulangtahun terlebih dahulu. Selain membawa roti kami juga tak lupa untuk membawakan hadiah untuknya. Setelah sampai di toko roti hanya aku dan salah satu temanku saja yang turun untuk membeli roti. Sesampainya dirumahnya ternyata dia belum pulang sekolah karena ada tugas kelompok, sambil menunggu kedatangannya aku dan teman-teman mempersiapkan kejutan untuknya.
Sesampainya dia dirumah, dia terkejut dengan kehadiran sahabat-sahabat yang datang. Setelah tiup lilin dan bersendau gurau, tiba-tiba aku teringat kalau handphoneku tidak ada di celana jeansku ataupun jaketku memang saat itu aku tidak membawa tas karena hanya membawa uang secukupnya dan handphone. Lalu suasana di rumah temanku itu tiba-tiba pecah menjadi kacau dan saling membantu aku untuk mencari handphoneku yang hilang tak tahu dimana berada. Disamping itu aku memikirkan terakhir aku masukkan handphone ke jaket atau celana jeans, tiba- tiba aku teringat kalau ternyata handphoneku aku masukkan ke kantong jaket dan di jaketku itu lupa aku kancingkan karena asyiknya bercerita di perjalanan. Saat itu juga angin sangatlah kencang, maka dari itu muncul pikiran kalau handphoneku jatuh di perjalanan saat setelah membeli roti ulangtahun tadi. Dengan bergegas aku meminta temanku menemani untuk menelusuri di sepanjang jalan apakah handphoneku benar-benar jatuh, selama diperjalanan aku tidak melihat tanda-tanda ada handphoneku. Sampai-sampai aku masuk kembali ke toko roti itu untuk mengecheck handphoneku tetapi pegawai di toko roti itu mengatakan tidak melihat handphone yang tertinggal di sini.
Aku sangatlah menyesal karena bisa menghilangkan handphone yang diberikan oleh eyang putriku itu dan banyak memori yang di handphone itu yang berisi foto-foto eyang putriku. Itu adalah pengalaman buruk pertamaku yang sangatlah sedih dan kesal dan tidak lupa untuk berharap itu merupakan yang terakhir kalinya. Setelah mencari-cari di jalan dan tidak membuahkan hasil lalu aku kembali ke rumah temanku yang tadi, dengan wajah yang sangat sedih dan suasana rumah yang tidak memungkinkan untuk bersendau gurau akhirnya kami memutuskan untuk pulang karena langit juga telah mulai gelap. Sesampainya dirumah, aku bingung untuk bicara bagaimana kepada orangtua dan eyang putriku.
Setelah melalui pembicaraan yang sangatlah panjang akhirnya orangtua juga merasa kesal tetapi orangtuaku hanya berpesan kalau memiliki sesuatu barang jagalah dengan baik, ini merupakan pelajaran yang sangat berharga bagiku untuk lebih menjaga barang-barang yang lainnya. Hari-hari aku lewati tanpa handphoneku yang hilang itu sangatlah sepi dan sedih yang selalu masih dibayang-banyangi oleh hilangnya handphoneku itu. Tetapi lama-kelamaan aku juga terbiasa dengan tidak membawa handphoneku yang hilang itu dan mulai terbiasa membawa handphone milik papa yang sudah tidak dipakai lagi. Setelah kejadian itu aku sangatlah berhati-hati untuk menjaga semua barang-barangku yang lain.
            Setiap hari sejak kelas sepuluh dahulu sampai sekarang apabila berangkat sekolah aku selalu mombonceng temanku kelas sebelah waktu kelas sepuluh karena rumah kita yang berdekatan. Banyak sekali kejadian yang kita lalui saat pulang ataupun pergi mulai dari melanggar rambu-rambu lalu lintas, selalu berangkat telat karena temanku yang selalu bangun kesiangan, kembali ke rumah lagi karena ada barang yang tertinggal ataupun seragam yang salah, dan banyak kejadian lainnya. Setelah beberapa bulan tidak bertemu dengan teman SMP akhirnya kita berkumpul kembali untuk saling bertukar cerita dan bersendau gurau satu dengan lainnya.
            Pada suatu pagi, saat akan dilaksanakan ujian kenaikan kelas. Aku dan temanku berangkat terlambat dan sangat terburu-buru karena jam pertama ujian di hari itu adalah matematika. Karena terlalu terburu-buru, aku turun dari motor lupa tidak melihat ada klanpot motor yang sangat dekat saat aku turun dari motor. Setelah menaruh helm di bagasi motor, kaki rasanya perih dan panas lalu kulit agak mengelupas dibagian yang terkena knalpot. Lalu aku dan temanku langsung ke kamar mandi untuk megusap luka dengan air agar menjadi dingin, tetapi rasa perih masih terasa. Setelah sampai di kelas, aku cerita kepada salah satu teman kelas, lalu dia mengantarkanku untuk mencari tanaman lidah buaya untuk diusapkan ke bagian luka agar dingin dan tidak membekas. Saat mengerjakan soal ujian sangatlah terasa perihnya lebih perih dari yang sebelumnya.
            Setelah ujian selesai, aku dan temanku langsung pulang untuk segera memberi saleb pada luka agar tidak membekas. Semakin lama luka semakin besar yang kata mama itu berisi air. Setelah beberapa hari, luka itu masih membekas dan kulitnya mulai mengelupas. Setiap hari selalu di saleb agar luka itu tidak membekas. Ini merupakan pengalaman buruk kedua yang tak pernah aku lupakan yang menjadikan aku lebih berhati-hati dalam naik ataupun membonceng motor. Mulai dari handphone yang hilang sampai kaki yang terkena knalpot motor itu merupakan pengalaman buruk yang tak akan aku lupakan dan berusaha untuk aku hindari ataupun lebih berhati-hati lagi.

PENGHARGAAN YANG TAK TERLUPAKAN



 Setelah seminggu mengikuti ulangan kenaikan kelas atau yang biasa disebut dengan istilah UKK, maka seminggu lagi adalah hari penerimaan rapor kenaikan kelas. Selain khawatir dengan nilai-nilai rapor, Andi juga sedih karena syarat pengambilan rapor adalah uang sekolah haruslah lunas terlebih dahulu. Sedangkan Andi belum melunasi uang sekolah dua bulan kemarin, dikarenakan pekerjaan ayah Andi adalah pekerja serabutan di desanya dan seorang penggali lubang kubur. Apabila ayah Andi mempunyai uang itu saja tidak seberapa dari hasil menggali lubang kubur apabila ada orang yang meninggal dan bekerja serabutan apabila ada warga lain yang membutuhkan jasa ayah Andi. Karena ibu Andi sudah meninggal sejak melahirkan adik ke-dua Andi maka yang menjadi tulang punggung keluarga hanyalah ayahnya.
Semalaman Andi tidak dapat tidur karena memikirkan biaya darimana agar bisa melunasi uang sekolahnya. Tiba-tiba ada tamu yang mengetuk pintu rumah Andi. Lalu ayah Andi membukakan pintu itu, ternyata tamunya adalah Pak Anang, ia adalah pedagang besar barang-barang antik. Karena tidak bisa tidur, Andi mencoba untuk minum air putih yang ada di dapur rumahnya. Ketika Andi hendak masuk ke kamarnya, Andi melihat ayahnya dan Pak Anang berbicara sangat serius lalu Andi mengintip diam-diam sambil mendengarkan pembicaraan ayahnya dengan Pak Andi. Setelah mengintip tiba-tiba Pak Anang menyerahkan satu amplop cokelat yang tebal, lalu dibuka oleh ayah Andi dan ternyata isinya adalah uang. Andi gembira dan merasa lega karena dia dapat melunasi uang sekolah tanpa Andi memikirkan asal mula uang itu. Setelah tamu itu pulang, ayah Andi lalu memanggil Andi untuk membantu menggali lubang kubur.
‘’Haa! Malam-malam begini menggali lubang kubur ? Siapa yang meninggal, Yah ?‘’ tanya Andi.
‘’Jangan banyak tanya ! Ambil pacul, linggis dan peralatan lainnya di samping kamar mandi !’’ perintah ayah Andi dengan tegas.
Saat serius menggali lubang kubur, tiba-tiba ‘’....Krosak ! Bum !’’ Andi terkejut dan gemetaran.
Menurut perasaan Andi, ada benda jatuh tidak jauh dari dia.
‘’Jangan takut, hanya kelapa jatuh.’’ Ayahnya menenangkan Andi.
Tak lama kemudian, ada sorot lampu mobil yang sangat terang. Enam orang keluar dari mobil itu.
Lalu ayah Andi datang menghampirinya. Mereka lalu mengusung peti jenazahnya. Setelah menimbun peti jenazah itu lalu Andi dan ayahnya pulang bersama-sama, di perjalanan Andi masih kebingungan dengan peti yang ditimbunnya tadi.
Seminggu yang lalu telah terlewati, kini saatnya pembagian rapor telah tiba. Ayah Andi telah mengambil rapornya dan ternyata nilai rapornya memuaskan semua. Andi merasa senang karena ia bisa mengambil rapornya tepat waktu dan nilainya bagus-bagus.
Ternyata keesokan harinya setelah membantu ayahnya menggali lubang kubur, Andi langsung  membayarkan uang sekolah kepada wali kelasnya.
Guru Andi, Pak Anton meledek Andi, ‘’Tumben, An lunas tepat waktu ?’’
‘’Alhamdulilah ayah saya mendapat rejeki besar, Pak !’’
‘’Rejeki besar apa, An ?’’ kata Pak Anton dengan heran.
Andi lalu menceritakan pengalamannya membantu ayahnya kemarin. Pak Anton terkejut.
Kemudian Pak Anton meraih koran mencari berita yang sekilas telah bacanya.
‘’An, nanti sore ke rumah Bapak, ya ! Ajak Doni dan Nova juga !’’ kata Pak Anton.
Lalu di sore harinya Pak Anton bersama tiga muridnya berdiskusi serius di rumah Pak Anton. Pak Anton menunjukkan judul berita di koran yang tadi di baca sekilas pada waktu di sekolahan. ‘’Telah hilang batu prasasti dan arca. Diduga telah diselundupkan ke luar negeri untuk dijual.’’
‘’Kemungkinan besar kuburan yang kemarin digali oleh Andi dan ayahnya itu berisi benda sejarah yang hilang itu.’’ Jelas Pak Anton.
Pak Anton lalu mengajak ketiga muridnya tersebut membongkar kuburan, tanpa sepengetahuan ayah Andi.
Malamnya mereka semua bertindak. Sampai di tempat kuburan itu dengan di arahkan oleh Andi, mereka bekerja membongkar makam dengan hati-hati agar tidak dicurigai oleh            warga.
Peti pun telah tampak. Lalu Pak Anton membuka peti itu dengan linggis. Ternyata isinya adalah batu hitam dan arca. Dengan cepat-cepat Pak Anton lalu mengambil HP-nya untuk memberitahu kepada pihak kepolisian. Tak lama kemudian muncul mobil patroli polisi dengan sirinenya maka semua warga yang telah terlelap tidur itu pada bangun untuk melihat ada kejadian apa di kuburan itu, lalu polisi-polisi itu menyelidiki apakah benar itu benda sejarah dan arca yang hilang beberapa waktu kemarin. Ternyata benar yang hilang itu benda sejarah dan arca. Maka tugas Pak Anton dan ketiga muridnya pun selesai untuk membongkar kejahatan yang ada sekarang ini.
Hari pertama masuk sekolah setelah libur selama dua minggu pun datang, di pagi harinya diadakan upacara bendera untuk sambutan dari kepala sekolah atas liburan selama dua minggu itu. Anak-anak heran melihat kehadiran seorang bapak berdasi dengan rapi yang berbaris di deretan guru-guru. Seusai upacara, bapak itu dipersilahkan maju.
Ternyata bapak tersebut adalah kepala Dinas Purbakala, ia datang untuk menyerahkan piagam penghargaan kepada Pak Anton dan ketiga muridnya. Seluruh peserta upacara tercengang, mereka kaget bahwa yang mendapat penghargaan adalah Pak Anton, Andi, Doni, dan Nova. Walaupun mendapat penghargaan, ke-empat orang itu tetap sederhana dan tidak sombong.